Apabila diamati sejarah perjalanan pemeliharaan Al-Qur’an sejak zaman Nabi hingga sekarang terus berjalan seiring dengan perjalanan dan perkembangan sejarah umat. Tradisi pemeliharaan Al-Qur’an yang diwariskan Nabi kepada umatnya melalui dua cara yaitu pemeliharaan melalui hafalan (Fisshudur) dan melalui tulisan (fissuthur). Pemeliharaan melalui hafalan merupakan landasan utama, adapun melalui tulisan sebagai landasan pendukungnya.
Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Imam Ashim merupakan suatu lembaga pendidikan Islam di Makassar yang ikut serta dalam memelihara kemurnian Al-Qur’an dalam hal hafalan. Lembaga ini didirikan pada tahun 1999 keberadaan lembaga ini juga dalam rangka menjawab kekhawatiran semakin langkanya penghafal Al-Qur’an khususnya di Indonesia bagian timur. Sehingga sejak berdirinya sampai sekarang sebahagian besar santrinya berasal dari Sulawesi Selatan, bahkan dari bagian Timur Indonesia. Dengan system Talaqqi/musyafahah, di harapkan nilai tambah yang ditampilkan oleh lembaga ini adalah lahirnya para penghafal Al-Qur’an yang mempunyai kualitas dalam hafalan maupun bacaan.